Demonstrasi #IndonesiaGelap PMII UIN Walisongo Semarang

(Masa Aksi depan Balaikota Semarang)
Semarang, PMIIRASHUL.OR.ID - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII UIN Walisongo Semarang berunjuk rasa di Kota Semarang, Jawa Tengah. Ratusan aktivis PMII dari sejumlah rayon berdemonstrasi di depan Balaikota Semarang pada Selasa, 18 Februari 2025.

Aktivis PMII yang tergabung dalam #IndonesiaGelap Seruan Aksi PMII Memanggil!!! oleh PMII Komisariat UIN Walisongo berkumpul di depan Gerbang Kampus III UIN Walisongo. Selanjutnya, masa aksi melakukan Long March melalui Rektorat Kampus III - Kampus II hingga menuju depan Balaikota Semarang.


Di bawah terik matahari Semarang, massa aksi menyampaikan poin tuntutan yang ditujukan untuk pemerintah, yaitu:


1. Menolak Instruksi Presiden (Inpres) yang tidak berpihak kepada rakyat dan berpotensi merugikan masa depan generasi penerus bangsa.


2. Evaluasi Total Program Makan Bergizi gratis (MBG) yang dinilai tidak efektif dan tidak tepat sasaran dalam mengatasi masalah gizi masyarakat.


3. Lawan Represifitas Aparat yang menghalang-halangi hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi secara damai.


4. Tolak disahkannya Revisi UU Minerba yang hanya menguntungkan korporasi dan merugikan kepentingan lingkungan serta masyarakat adat.


5. Pengentasan Kemiskinan melalui kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil dan meningkatkan kesehatan masyarakat.


6. Kelangkaan Gas elpiji adalah akibat dari permainan oligarki; kami mendesak pemerintah untuk segera menindak tegas pihak-pihak yang bermain dalam distribusi energi.


7. Penambahan Lembaga Negara dan Kementerian yang Tidak Efektif harus dievaluasi Karena hanya membebani anggaran negara tanpa hasil signifikan.


8. Inkonsistensi Kebijakan Pemerintah.


9. Revisi Tata Tertib (Tatib) DPR RI yang tidak demokratis.


Koordinator Lapangan (Korlap) PMII Rayon Ushuluddin (Rashul), sahabat Hadi, mengatakan demontrasi kali ini berjalan damai. Ia menambahkan, dirinya merasa senang karena kader PMII bisa bergerak bersama atas nama Komisariat UIN Walisongo.


"Alhamdulillah aksi kali ini berjalan aman dan damai tanpa adanya chaos," ungkapnya ketika diwawancarai pengurus LKP Rashul.


"Saya sangat senang sekali, karena sekian lama kader-kader Walisongo tidak pernah turun kejalan atas nama Komisariat dan PMII akhirnya kembali mengeluarkan taringnya, serta menunjukkan eksistensinya," tambahnya.


Lebih lanjut, ia berharap kedepannya kader PMII lebih peka terhadap isu-isu sosial politik dan terus menjaga semangat dalam membela kebenaran.


"Harapan saya, semoga kader-kader PMII terus peka terhadap isu-isu sosial politik dan tetap semangat dalam membela kebenaran, serta semoga api semangat perjuangan selalu membara," ucapnya.


Ketua PMII Rayon Ushuluddin, sahabat As'ad, berharap kader PMII Rashul menjadi garda terdepan dalam mengawal kebijakan pemerintah. Ia menekankan kepada kader PMII Rashul untuk mengkaji isu sebelum melakukan aksi demonstrasi.


"Harapan kami, kader-kader PMII Rayon Ushuluddin menjadi garda terdepan dalam mengawal kebijakan rezim pemerintahan dan penekanan untuk kader-kader agar selalu mengkaji kebijakan pemerintah yang ada, sehingga ketika turun ke jalan tidak hanya sekedar ikut-ikutan, tapi berdasarkan pengetahuan dan juga kajian," ungkapnya.


Yon As'ad, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa PMII adalah organisasi non-partisan. Menurutnya, PMII adalah organisasi ideologis yang berbasis pengkaderan dan intelektual.


"Yang perlu digarisbawahi adalah PMII organisasi non-partisan. PMII adalah organisasi ideologis yang memang berbasis pengkaderan dan intelektual," pungkasnya. [Sahabat Adi/LKP Rashul]

 

Post a Comment

sahabat PMII wajib berkomentar untuk menunjang diskusi di dalam blogger

Lebih baru Lebih lama