Doc : Media PMII Rashul |
PMII
RASHUL – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ushuluddin (Rashul) Komisariat
UIN Walisongo Semarang mengadakan Sekolah Advokasi guna merangsang kader untuk
peka terhadap isu-isu lingkungan. Acara ini berlangsung di gedung PCNU Kabupaten Semarang pada hari
Jum’at sampai Minggu (23-25/02/2024).
Acara
ini diikuti oleh 22 kader PMII Rashul yang berasal dari berbagai jurusan di
fakultas ushuluddin. Selain itu, dihadiri oleh senior-senior PMII Rashul dari
lintas angkatan. Kegiatan ini mengundang
narasumber dari kalangan komunitas, aktivis lingkungan, dosen dan senior PMII
Rashul.
Dimas
selaku ketua PMII Rashul mengharapkan kader PMII Rashul peka terhadap isu
lingkungan dan ikut serta terjun lapangan membantu masyarakat yang terdampak dengan
kerusakan lingkungan yang terjadi serta berani menyuarakannya.
“harapannya
setelah adanya sekolah advokasi kader bisa lebih peka terhadap issue dan peka
terhadap lingkungan sekitar” tuturnya saat diwawancarai pengurus LKP PMII
Rashul.
Kemudian,
Putri selaku peserta mengapresiasi acara ini karena mengundang narasumber yang
cakap dan ahli serta sudah pernah terjun lapangan membantu masyarakat yang
terdampak kerusakan lingkungan.
“Lebih serunya lagi, pemantik yang di hadirkan di sekolah advokasi bukan hanya sekedar pemantik yang lihai mempresentasikan materi, tapi yang terjun langsung” katanya.
Di lain sisi, adanya sekolah advokasi ini berhasil menggerakan nalar kader terhadap berbagai issue yang terjadi di lingkungan, membuka dan memperluas pandangan kader sehingga mereka mengetahui urgensi dan peran kita sebagai mahasiswa terhadap lingkungan sekitar kita.
Baru sehari mengikuti sekolah advokasi khoiril anam juga selaku peserta sekolah advokasi mengungkapkan bahwa nalar berfikir serta kepekaannya tergerak untuk merealisasikan apa yang sudah di dapatkannya di sekolah advokasi.
"iyaa jelas tergerak mba, apalagi setelah berdiskusi materi issue dan analisis lingkungan saya tau bahwa ada banyak sekali jalan yang mudah di dapat untuk memperbaiki sistem terutama di pemerintahan yang nantinya dapat mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitar kita" ungkapnya.
Selanjutnya, Rahmat selaku Ketua pelaksana beserta jajaran pengurusnya berupaya akan mengadakan follow-up pasca Sekolah Advokasi yang mana kader akan diarahkan terjun lapangan untuk ikut serta
mengadvokasi dan bekerjasama dengan komunitas pemerhati lingkungan seperti
Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan
sejenisnya.
Reporter
: Ayu Fauziah
Redaktur
: Najwa Riski