MENUJU MANUSIA YANG BERPENGETAHUAN

 


 

***



Judul Buku                  : Persoalan-Persoalan Filsafat

Pengarang                   : Bertrand Russell

Penerjemah                  : Mirza Syauqi Futaqi

Penerbit                       : IRCiSoD

Tahun Terbit                : 2021 (cetakan pertama)

Tebal Halaman            : 206 halaman

ISBN                           : 978-623-6699-57-7

Peresensi                     : Nastain


        Manusia pada dasarnya tidak pernah lepas dari pengetahuan. Setiap aspek kehidupannya manusia sangat memerlukan pengetahuan. Namun, ada problematika yang memang kita anggap sepele namun itu berpengaruh sangat penting. Permasalahan tersebut adalah terkait pemahaman kita terkait pondasi dasar suatu pengetahuan, seperti apa itu pengetahuan? Apa yang sebenarnya kita tahu? Bagaimana menilai pengetahuan kita benar? Bagaimana membentuk pengetahuan yang benar? dan lain-lain terkait permasalahan fundamental pengetahuan.


        Sebagai seorang makhluk yang berpikir, pencarian suatu kesahihan pengetahuan merupakan salah satu tugas pokok manusia untuk memenuhi kebutuhan intelektualnya. Selain itu, manusia juga memiliki hasrat yang sangat tinggi dalam mencapai keinginannya termasuk dalam pemuasan ketidaktahuannya. Apapun caranya, manusia pasti ingin menuntaskan berbagai hasrat ketidaktahuannya tersebut. Namun dalam satu sisi, manusia terkadang kesulitan untuk memulai konstruksi pengetahuannya. Dapat dikatakan bahwa manusia bingung untuk mengawalinya.


        Buku Bertrand Russell ini merupakan salah satu karya yang lahir pada dasawarsa awal abad 20 masehi, tepatnya pada tahun 1912. Buku ini merupakan salah satu proyek Russell dalam bidang filsafat yang mana buku ini membahas tentang suatu konstruksi pengetahuan manusia. Dengan pijakan berbagai filsuf sebelumnya seperti Aristoteles, Descartes, Berkeley, Kant dan tokoh lain ia mencoba membuat suatu formulasi agar pengetahuan yang didapatkan bisa sesuai dengan aturan filsafat.


    Dalam bab awal-awal Russell mulai mengajukan berbagai pertanyaan terhadap kita, yaitu berupa apa yang kita tahu dari suatu obyek materi. Setidaknya dalam pembahasan ini Russell menjawab bahwasanya pengetahuan kita terbagi menjadi dua yaitu pengetahuan yang terkait penampakan dan kenyataan. Setelah itu dia mencoba membongkar suatu keberadaan materi yang kita tahu, dengan argumen filosofisnya dengan mengatakan bahwa suatu materi itu ada karena keyakinan kita. Dalam satu sisi juga Russell membahas tentang sifat materi tersebut yang di sini Russell banyak mengkritik pandangan kaum idealis.


    Dalam bukunya juga secara implisit ia menyebutkan beberapa logika berpikir, seperti penarikan kesimpulan dari yang umum ke khusus (deduksi) dan penarikan kesimpulan dari yang khusus ke umum (induksi). Dalam pembahasannya, ia juga banyak mengkritik dari berbagai aliran seperti aliran idealis dan juga saintis. Namun pada hakikatnya Russell sangat berpijak pada yang universal, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa bab yang membahas pada suatu pengetahuan yang universal.


    Sedangkan dalam akhir tulisannya, Russell membahas terkait suatu nilai filsafat. Ia menyadari bahwa memang pada dasarnya filsafat tidak bisa memberikan nilai secara langsung kepada mereka yang tidak mempelajarinya. Russel juga mengatakan bahwa filsafat tidak bisa menentukan secara pasti suatu kebenaran. Nilai filsafat menurutnya adalah sebagai dekontrusksi dogma maupun tradisi yang melekat. Dapat disimpulkan bahwa nilai filsafat pada hakikatnya tidak secara ekplisit terlihat, namun secara implisit masuk ke dalam suatu kehidupan.


    Relevansi dari buku Russell yang berjudul Persoalan-persoalan Filsafat ini setidaknya mampu mengantarkan kita menuju manusia yang berpengetahuan. Karena dalam awal buku pun kita sudah disajikan suatu tulisan yang mana itu sudah menggoyahkan pengetahuan kita. Dalam proses mendapatkan pengetahuan pun tidak bisa dikatakan benar secara komprehensif, setiap aliran pasti memiliki celah kekurangan yang sangat besar. Hal itu bisa dijadikan sebagai bahan refleksi kita untuk meninjau kembali pengetahuan kita sehingga kita bisa menuju pada konsep manusia yang berpengetahuan.


    Kritik terhadap suatu pengetahuan sangat diperlukan, apalagi bagi kita yang masih belajar di bangku pendidikan. Kita sebagai manusia yang telah diwarisi berbagai pengetahuan dan keilmuan sudah layaknya untuk mengembangkan kepada hal yang lebih baik. Jangan sampai kita nyaman dengan pengetahuan yang telah kita dapat, hal itu berdampak kepada statisnya suatu pengetahuan dan keilmuan. Maka dengan suatu kritik seperti yang dilakukan Russell baik itu berbentuk pertanyaan maupun penyanggahan setidaknya bisa membuka jalan menuju pengetahuan yang lebih baik lagi.


    Untuk menuju kepada manusia yang berpengetahuan, setidaknya kita jangan hanya berpikir tentang apa yang kita dapat, namun juga tentang apa yang kita berikan (kepada kehidupan sosial). Russell, dalam tulisannya mengatakan bahwa nilai akan kita dapatkan ketika kita mempelajari sesuatu. Hal ini juga bisa kita refleksikan kepada kehidupan kita yang mana kita harus terus belajar dan belajar. Sehingga pengetahuan kita bisa muncul dan dapat dimanfaatkan kepada lingkungan sekitar.


    Dalam penulisannya, buku ini menggunakan kaidah susunan kata yang mudah dipahami, sehingga relevan untuk pemula. Selain itu, penulis memberikan berbagai contoh yang efisien sehingga pembaca tidak harus membaca berkali-kali demi memahami isinya.

    Namun, ketika kita membaca buku ini bisa dilihat bahwa buku terjemahan ini terlalu banyak menggunakan tanda koma. Dengan banyaknya koma ini menjadikan pembaca seakan harus terhenti sejenak dan memikirkan ulang apa yang ingin disampiakan penulis. Selain itu di dalamnya tidak terdapat glosarium, yang mana masih ada kata yang asing untuk kalangan awam ketika membacanya sehingga menimbulkan kebingungan.


    Buku ini sangat cocok dan relevan bagi kita yang ingin merekonstruksi cara berpikir yang bisa jadi memiliki kecacatan dalam berpikir. Karena dalam buku ini kita mampu mengoreksi ataupun mengkritik pengetahuan kita kembali. Selain itu relevan juga untuk dibaca semua kalangan, baik masyarakat biasa ataupun mereka yang ingin mendalami filsafat.


***Source: https://www.google.com/search?q=persoalan+filsafat+ircisod

Post a Comment

sahabat PMII wajib berkomentar untuk menunjang diskusi di dalam blogger

Lebih baru Lebih lama