Kegiatan yang bertajuk "Membentuk Militansi, Memperkokoh Literasi, Menulis untuk Abadi" ini, dihadiri para senior PMII Rashul dan Ketua PMII Komisariat UIN Walisongo Semarang yang di
wakili oleh Ulil Albab selaku sekretaris umum.
Ketua PMII Rashul 2021-2022 Khoirul Muthohhirin mengatakan, diadakannya acara ini bertujuan agar para kader-kader PMII mempunyai skill dalam bidang kepenulisan.
"Urgensi peningkatan kompetensi menulis perlu diperhatikan lebih, sebab banyak hal yang bisa didapatkan dengan menulis. Maka dari itu kami mewadahi dan mengawal kader-kader PMII untuk menulis" jelas Khoirul.
Gigih Firmansyah, pemateri memaparkan tiga hal yang harus dilakukan dalam mempraktikkan kepenulisan, yaitu ide, analisis dan bahasa.
"Ide ini berpengaruh dari apa yang Anda baca. Karena menulis tidak melulu yang ada di pikiran, namun bisa juga dari apa yang Anda rasakan di dalam hati. Biasanya keresahan yang terjadi di sekitar kita juga dapat dijadikan ide dalam menulis," terang senior PMII Rashul tersebut.
Dikatakan, tulisan yang berkualitas itu juga tergantung pada bahasa yang dipakai. Adapun untuk meningkatkan penguasaan bahasa dapat ditempuh dengan sering berlatih menulis.
"Melatih bahasa itu butuh praktik. Semakin Anda sering praktik, maka akan semakin menemukan kekurangannya," tambahnya Gigih.
Ditambahkan, secara umum tulisan itu berisi problem masalah, data-data, kemudian pemikiran-pemikiran orang lain yang dapat dijadikan sebagai perspektif dalam menganalisis.
(M. Raif Al Abrar)