Era saat ini memudahkan manusia mengekspresikan suara pendapatnya baik secara personal maupun kelompok. Melalui teknologi dan fitur-fitur digital, demokrasi negara dapat berlangsung secara terbuka. Langkah-langkah yang diambilpun juga beragam untuk menyampaikan aspirasi dengan media tersebut.
Berbicara
aspirasi suara maka kebebasan masyarakat idealnya mampu mempengaruhi kebijakan
publik yang ditetapkan pemerintah. Sebab rakyat adalah puncak kekuasaan di
Negara Indonesia ini. Bukti konkret adanya aspirasi personal dan kelompok bisa
beragam, salah satunya yang acap kali mudah dijumpai bersumber dari cuitan
pribadi di twitter yang mengkritik kebijakan pemerintah. Namun, bukan
dalam pembahasan ini terkait aspirasi personal tersebut. Walaupun secara
historis Mahbub Junaidi selaku Ketua Umum pertama PMII juga getol melakukan
kritik pemerintah melalui tulisan pribadi.
Membahas
soal gerakan mahasiswa berarti gerakan masif dan kolektifnya. Dikarenakan
secara struktural dan kultural Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memiliki
kuantitas dan kualitas maka dominasi itu bisa digunakan untuk menyampaikan
aspirasi massal yang mampu mempengaruhi publik untuk mendapatkan sebuah tujuan
sebagai agen perubahan.
Semua
kader bisa tentu saja bisa melakukannya, dan penulis memiliki keyakinan optimis
atas kemampuan tersebut terbukti dengan masih adanya literasi yang dilakukan
kader dan beberapa gerakan aksi yang dilakukan selama masa pandemi akhir tahun
2021; advokasi Wadas, pencemaran limbah, kerusakan lingkungan dan kebijakan
lainnya yang merugikan masyarakat.
Berpikir
kritis dan bertindak secara transformatif merupakan salah satu paradigma yang perlu
dibangun dalam tubuh organisasi. Oleh karenanya, untuk mewujudkan hal tersebut
kesadaran-kesadaran kolektif sangat penting dibentuk. Meski tak mudah, setidaknya
wajib untuk diupayakan. Tentu ini bermula dari mengasah kepekaan sosial dan knowledge,
serta mentransfer pemahaman tersebut terhadap sahabat sahabati lainnya.
Dalam
filsafat stoisisme terdapat pembahasan tentang Innerkoneksi; merupakan
keterkaitan antara manusia dan lainnya meliputi alam dan manusia. Pada konteks ini
maka antar sahabat memiliki suatu ikatan fungsional dan sosial dalam satu
kesatuan organisasi. Langkah taktis bermula dari keterbiasaan yang dilakukan
para sahabat diantaranya memperkokoh solidaritas dan membaca ulang realitas
serta menjunjung idealis yang relevan dengan keadaan komteporer hari ini.
Dengan begitu, narasi aspirasi mampu dipahami dan disetujui publik.
Penulis
analogikan gerakan aksi sahabat sahabati dengan Chaos Theory (Teori
kekacauan); bukan untuk menjadi provokator melainkan sebagai tolok ukur sebuah
kekuatan gerakan masif. Chaos Theory terjadi seperti halnya pusaran
angin topan yang terdiri dari kekuatan-kekuatan angin kecil dan bersatu dalam
satu putaran. Begitu pula dengan gerakan aksi yang mempropagandapun beberapa
harus dilakukan demikian. Sehingga aksi mampu dikendalikan bersama dengan
kekuatan penuh.
Pada
beberapa peristiwa termasuk yang penulis alami, aksi demontrasi terpaksa
dilakukan secara Chaos guna mendapatkan ideal goal yang dituju.
Tentu, tanpa solidaritas antar sahabat ini semua tak dapat dilakukan. Tidak
hanya aksi nyata, hal ini juga berlaku pada aksi digital dalam bentuk tagar
serempak juga beberapa kali dilakukan hingga aspirasi tersebut terpaksa
didengarkan.
Terlebih
gerakan struktural kepengurusan PB PMII inipun baru mulai merambah ke arah
digital dengan dibentuknya Digital Summit; bekal kader PMII untuk
melakukan pertemuan digital guna melatih dan membekali kader agar cakap digital.
Maka
tanpa memandang remeh pemahaman para sahabat, secara tidak langsung juga
membaca (dalam pengertian membaca secara kompleks, seperti halnya membaca
situasi dan kondisi realitas). Semua tentu saja bisa dilakukan, baik literasi
maupun aksi tetap masih relevan. Lakukan pendalaman kajian untuk mengasah
analisa fenomena yang terjadi. Selanjutnya langkah bagaimana sahabat sahabati
merespon dan mengakomodirnya?
Biar
bagaimanapun idealisme harus tetap diperjuangkan. Besar harapan penerus estafet
kepengurusan PMII Rayon Ushuluddin mampu meneruskan.
Salam
Pergerakan!
Oleh:
Baehaqi 2017