(Sumber gambar: behance.net)
Merdeka !!! kata-kata itu
sering kita dengar saat tanggal 17 Agustus tiba. Ya, karena pada saat itulah
indonesia merdeka. Lalu apakah arti merdeka itu? Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), merdeka adalah bebas (dari penghambaan, penjajahan, dan
sebagainya). Setiap orang pasti punya hak untuk merdeka. Sebagai manusia sudah
seharusnya memperlakukan manusia seperti manusia. Karena hal itu telah Allah
berikan kepada para hamba-Nya.
Kemerdekaan Indonesia
telah banyak memunculkan sejarah, dari jaman penjajahan hingga jaman yang disebut
merdeka. Telah kita ketahui
bagaimana para pejuang bangsa memerjuangkan indonesia. Para pejuang bangsa tak
kenal lelah dalam menghadapi para penjajah, hingga kemerdekaan kita dapatkan.
Maka dari itu untuk mengenang jasa para pahlawan, pemerintah menjadikan hari
hari tertentu sebagai hari istimewa. Salah satunya tanggal 17 Agustus ini.
Serangkain acara pun dilakukan untuk memeriahkan hari Kemerdekaan Indonesia.
Apakah dengan memperingati Kemerdekaan Indonesia, bisa membuat semangat juang
meningkat? Atau hanya sebagai ajang hiburan?
Seiring berkembangnya
jaman, perjuangan seperti yang dilakukan para pahlawan pun mulai berubah.
Sekarang sudah bukan jamannya peperangan seperti jaman para pahlawan bangsa.
Perang menggunakan bambu runcing dan senapan. Akan tetapi, sekarang jamannya
manusia berperang di dunia maya, saling menebar kebencian satu sama lain,
saling menyebar berita yang tidak benar dan lain sebagainya. Akan tetapi, hal
tersebut tidaklah baik, karena dapat memecah belah bangsa ini. Kita harus
berubah jangan sampai perjuangan para pahlawan yang sangat panjang, sia-sia
karena kita berperang dengan bangsa sendiri.
Lantas, bagaimana kita
mempertahankan dan menumbuhkan spirit kemerdekaan di era milenial ini? Para
generasi milenial harus memiliki jiwa kepahlawanan untuk bisa menjaga negara
indonesia. Jiwa pahlawan memiliki sifat toleransi yang tinggi, jujur, kritis,
dan memiliki semangat juang yang tinggi. Jadilah generasi milenial yang
menggunakan medsos dengan bijak, tidak mengumbar kebencian satu sama lain,
teliti dahulu berita yang ada sebelum disebarkan. Dan tak lupa jadilah generasi
milenial yang cerdas, berprestasi, beriman, dan membuat diri bermanfaat bagi
orang lain. Dengan begitu mungkin kita dapat mempertahankan kemerdekaan ini.
Bersatu padu untuk negeri.
Memperingati sebuah hari
kemerdekaan tidak lah salah, karena hal itu dapat mengingatkan kita pada
sejarah bangsa ini. Namun kita harus sadar bahwa rangkaian acara kemerdekaan
bukan lah hiburan semata, akan tetapi seharusnya membuat semangat juang kita
meningkat. Buatlah hari kemerdekaan ini sebagai bahan instropeksi diri. Sudah
berapa banyak kah kontribusi kita untuk negeri ini, atau belum berkontribusi
sama sekali? Kita seharusnya bersyukur memiliki para pahlawan bangsa yang
sangat hebat. Dan seharusnya kita mencontoh semangat mereka.
Merdeka sudah ada dalam
diri kita, jiwa pahlawan pun sudah ada dalam diri kita. Semua itu tergantung
pada diri kita, mau jadi pahlawan atau penjajah, mau bermanfaat atau tidak
tergantung pada diri kita sendiri. Hidup adalah pilihan. Tetapi berbuat baik
adalah sebuah kewajiban. Mau berbuat jahat silahkan, tetapi tanggung sendiri
itu hukuman.
(Ditulis oleh sahabati Sartika, dari anggota
Biro Media dan Kepenulisan PMII RASHUL angkatan 2018)