Dzikir secara bahasa berakar dari kata “dzakara” memiliki arti “menyebut dan mengingat”. Dzikir adalah cara untuk menyebut atau mengingat nama Allah SWT, mengagungkan dan mensucikan-Nya, menjadikan seseorang tambah keimanannya. Aktifitas yang mempunyai tujuan untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah dzikir, yang diucapkan dengan lisan dan diikuti oleh hati. dzikir juga menjadikan seseorang hatinya selalu terjaga untuk ingat kepada Allah SWT (Allah selalu dalam hati) sehingga mampu melakukan ketakwaan dan mendapatkan ampunan dari Allah. Firman Allah SWT :
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (QS. AL-Baqarah:152)
Said bin Jubair berkata, “makna ayat tersebut adalah: Ingatlah kamu dengan menaati-Ku, niscaya Aku akan ingat pula kepadamu dengan memberi pahala dan ampunan. Riwayat ini dikeluarkan juga dari Abd bin Humaid dan Ibnu Jarir.
Dzikir juga menjadikan seseorang hatinya tentram . Firman Allah SWT :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Maksudnya, hati senang dan tenang berada disisih Allah, tentram dengan mengingat-Nya, dan rela kepada-Nya sebagai pelindung dan penolong, karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan: (masih dalam satu ayat)
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram(QS. Ar-Rud : 28)
Ayat tersebut bermakna bahwa ketentramanlah hal yang sepantasnya diperoleh dengan mengingat kepada Allah. Hati memang tidak akan dapat tenangtanpa mengingat kebesaran dan kemahakuasaan Allah, dengan selalu mengharap ridho-Nya.
Dzikir menjadi awal sesuatu kebaikan seseorang, berawal dari ketentraman, kesejukan dan kejernihan hati, penuh dengan cahaya Allah SWT sehingga hilang rasa kebencian, terjaga hati dari iri, dengki, ingin mencacimaki, dan menfitnah. Muncul kedamaiaan, kebersamaan, dan persatuan antar sesama maupun kelompok. Menjadi jalan menuju ketakwaan kepada Allah SWT. Terutama dzikir setelah Sholat merupakan ibadah yang sangat disunnahkan, waktu yang sangat tepat untuk menanamkan atau menancapkan keimanan dalam hati, didalamnya mempunyai keutamaan yang luarbiasa dan menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, beliu juga melakukannya dengan suara keras dan diikuti para jamaah.
Hadits tentang mengeraskan suara ketika dzikir setelah Sholat :
telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashir berkata,telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata,
telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwa Abu Ma'bad,
mengabarkan kepadanya bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengabarkan kepadanya,
bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir setelah orang selesai menunaikah shalat fardlu terjadi di zaman Nabi SAW. Ibnu 'Abbas mengatakan,"Aku mengetahui bahwa mereka telah selesai dari shalat itu karena aku mendengarnya."
(diriwayatkan oleh imam Bukhori)
Dzikir Setelah Sholat :
Membaca Istigfar 3x
“'Laa ilaaha illAllah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Allahumma laa maani'a lima a'thaita wa laa mu'thiya lima mana'ta wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu”(Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, yang Tunggal dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan, dan milik-Nya segala pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan dari apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberi dari apa yang Engkau tahan. Dan tidak bermanfaat kekayaan orang yang kaya di hadapan-Mu sedikitpun)
Hadits:Rasulullah SAW versabda : “Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah SWT akan menghapus segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (diriwayat oleh Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al -Hakim dari Abdullah bin Abbas ra)
Hadits:Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Warrad penulisnya Al Mughirah bin Syu'bah, berkata, " Al Mughirah bin Syu'bah meminta aku untuk menulis (hadits) buat dikirim kepada Mu'awiyyah bahwa Nabi SAW berdo'a setiap selesai dari shalat fardlu: 'laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Allahumma laa maani'a lima a'thaita wa laa mu'thiya lima mana'ta wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu'."
Riwayat lain menjelaskan dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “Barangsiapa mengucapkan“laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qodiir” dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu,” (diriwayatkan oleh imam Bukhori dan Muslim)
“Allaahumma antas salaam waminkas salaam tabaarakta dzal jalaalil wal ikroom” (Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan)
Hadits : Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Auza'i dari Abu 'Ammar namanya Syaddad bin Abdullah dari Abu Asma` dari Tsauban dia berkata; "Jika Rasulullah SAW selesai shalat, beliau akan meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan doa “Allaahumma antas salaam waminkas salaam tabaarakta dzal jalaalil wal ikroom” ( diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Subhanallah 33x
Alhamdulillah 33x
Allahu Akbar 33x
Dilanjutkan membaca“Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir”
Hadits :Telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi telah mengabarkan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Suhail dari Abu 'Ubaid Al Madzhiji. -Muslim menjelaskan bahwa Abu Ubaid adalah dari 'Atha` bin Yazid Al Laitsi dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW beliau bersabda: "Barangsiapa bertasbih kepada Allah sehabis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bertahmid kepada Allah tiga puluh tiga kali, dan bertakbir kepada Allah tiga puluh tiga kali, hingga semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, -dan beliau menambahkan- dan kesempurnaan seratus adalah membaca Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir, maka kesalahan-kesalahannya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan."(diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Riwayat lain :
Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Nadhr At Tamimi telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dia berkata,
(Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibn 'Ajlan, keduanya dari Sumay dari Ibnu Shalih dari Abu Hurairah dan ini adalah hadis Qutaibah: Bahwa orang-orang fakir Muhajirin menemui Rasulullah SAW sambil berkata; "Orang-orang kaya telah memborong derajat-derajat ketinggian dan kenikmatan yang abadi." Rasulullah SAW bertanya: "Maksud kalian?" Mereka menjawab: "Orang-orang kaya shalat sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun mereka bersedekah dan kami tidak bisa melakukannya, mereka bisa membebaskan tawanan dan kami tidak bisa melakukannya."Maka Rasulullah SAW bersabda:"Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang karenanya kalian bisa menyusul orang-orang yang mendahului kebaikan kalian, dan kalian bisa mendahului kebaikan orang-orang sesudah kalian, dan tak seorang pun lebih utama daripada kalian selain yang berbuat seperti yang kalian lakukan?" Mereka menjawab; "Baiklah wahai Rasulullah?"Beliau bersabda:"Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap habis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali." Abu shalih berkata;"Tidak lama kemudian para fuqara' Muhajirin kembali ke Rasulullah SAW dan berkata; "Ternyata teman-teman kami yang banyak harta telah mendengar yang kami kerjakan, lalu mereka mengerjakan seperti itu!" Rasulullah SAW bersabda: "Itu adalah keutamaan Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya!"(diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Dzikir tauhid “Laa ilaaha ilallah” dibaca sebanyak-banyaknya
Kalimat ‘Laa ilaaha ilallah’ adalah pelindung api neraka.
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati diatas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnyadari api neraka. Yaitu kalimat “laa ilaaha illallah,” (diriwayatkan oleh Hakim-Shohih KitabTarghib wa Tarhib : 1528).
Semoga amalan ibadah dzikir bisa berjalan dengan istiqomah. Dzikir 'mengingat Allah' mampu menyadarkan seseorang bahwa sesungguhnya hidup adalah untuk menanamkan atau melakukan kebaikan dan kasih sayang sesama mahluk seluruh alam terutama sesama manusia. Amiin
Allahu ‘alam bis Showaab.
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (QS. AL-Baqarah:152)
Said bin Jubair berkata, “makna ayat tersebut adalah: Ingatlah kamu dengan menaati-Ku, niscaya Aku akan ingat pula kepadamu dengan memberi pahala dan ampunan. Riwayat ini dikeluarkan juga dari Abd bin Humaid dan Ibnu Jarir.
Dzikir juga menjadikan seseorang hatinya tentram . Firman Allah SWT :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Maksudnya, hati senang dan tenang berada disisih Allah, tentram dengan mengingat-Nya, dan rela kepada-Nya sebagai pelindung dan penolong, karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan: (masih dalam satu ayat)
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram(QS. Ar-Rud : 28)
Ayat tersebut bermakna bahwa ketentramanlah hal yang sepantasnya diperoleh dengan mengingat kepada Allah. Hati memang tidak akan dapat tenangtanpa mengingat kebesaran dan kemahakuasaan Allah, dengan selalu mengharap ridho-Nya.
Dzikir menjadi awal sesuatu kebaikan seseorang, berawal dari ketentraman, kesejukan dan kejernihan hati, penuh dengan cahaya Allah SWT sehingga hilang rasa kebencian, terjaga hati dari iri, dengki, ingin mencacimaki, dan menfitnah. Muncul kedamaiaan, kebersamaan, dan persatuan antar sesama maupun kelompok. Menjadi jalan menuju ketakwaan kepada Allah SWT. Terutama dzikir setelah Sholat merupakan ibadah yang sangat disunnahkan, waktu yang sangat tepat untuk menanamkan atau menancapkan keimanan dalam hati, didalamnya mempunyai keutamaan yang luarbiasa dan menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, beliu juga melakukannya dengan suara keras dan diikuti para jamaah.
Hadits tentang mengeraskan suara ketika dzikir setelah Sholat :
telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashir berkata,telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata,
telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwa Abu Ma'bad,
mengabarkan kepadanya bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengabarkan kepadanya,
bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir setelah orang selesai menunaikah shalat fardlu terjadi di zaman Nabi SAW. Ibnu 'Abbas mengatakan,"Aku mengetahui bahwa mereka telah selesai dari shalat itu karena aku mendengarnya."
(diriwayatkan oleh imam Bukhori)
Dzikir Setelah Sholat :
Membaca Istigfar 3x
“'Laa ilaaha illAllah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Allahumma laa maani'a lima a'thaita wa laa mu'thiya lima mana'ta wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu”(Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, yang Tunggal dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan, dan milik-Nya segala pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan dari apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberi dari apa yang Engkau tahan. Dan tidak bermanfaat kekayaan orang yang kaya di hadapan-Mu sedikitpun)
Hadits:Rasulullah SAW versabda : “Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah SWT akan menghapus segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (diriwayat oleh Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al -Hakim dari Abdullah bin Abbas ra)
Hadits:Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Warrad penulisnya Al Mughirah bin Syu'bah, berkata, " Al Mughirah bin Syu'bah meminta aku untuk menulis (hadits) buat dikirim kepada Mu'awiyyah bahwa Nabi SAW berdo'a setiap selesai dari shalat fardlu: 'laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Allahumma laa maani'a lima a'thaita wa laa mu'thiya lima mana'ta wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu'."
Riwayat lain menjelaskan dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “Barangsiapa mengucapkan“laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qodiir” dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu,” (diriwayatkan oleh imam Bukhori dan Muslim)
“Allaahumma antas salaam waminkas salaam tabaarakta dzal jalaalil wal ikroom” (Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan)
Hadits : Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Auza'i dari Abu 'Ammar namanya Syaddad bin Abdullah dari Abu Asma` dari Tsauban dia berkata; "Jika Rasulullah SAW selesai shalat, beliau akan meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan doa “Allaahumma antas salaam waminkas salaam tabaarakta dzal jalaalil wal ikroom” ( diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Subhanallah 33x
Alhamdulillah 33x
Allahu Akbar 33x
Dilanjutkan membaca“Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir”
Hadits :Telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi telah mengabarkan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Suhail dari Abu 'Ubaid Al Madzhiji. -Muslim menjelaskan bahwa Abu Ubaid adalah dari 'Atha` bin Yazid Al Laitsi dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW beliau bersabda: "Barangsiapa bertasbih kepada Allah sehabis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bertahmid kepada Allah tiga puluh tiga kali, dan bertakbir kepada Allah tiga puluh tiga kali, hingga semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, -dan beliau menambahkan- dan kesempurnaan seratus adalah membaca Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir, maka kesalahan-kesalahannya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan."(diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Riwayat lain :
Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Nadhr At Tamimi telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dia berkata,
(Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibn 'Ajlan, keduanya dari Sumay dari Ibnu Shalih dari Abu Hurairah dan ini adalah hadis Qutaibah: Bahwa orang-orang fakir Muhajirin menemui Rasulullah SAW sambil berkata; "Orang-orang kaya telah memborong derajat-derajat ketinggian dan kenikmatan yang abadi." Rasulullah SAW bertanya: "Maksud kalian?" Mereka menjawab: "Orang-orang kaya shalat sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun mereka bersedekah dan kami tidak bisa melakukannya, mereka bisa membebaskan tawanan dan kami tidak bisa melakukannya."Maka Rasulullah SAW bersabda:"Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang karenanya kalian bisa menyusul orang-orang yang mendahului kebaikan kalian, dan kalian bisa mendahului kebaikan orang-orang sesudah kalian, dan tak seorang pun lebih utama daripada kalian selain yang berbuat seperti yang kalian lakukan?" Mereka menjawab; "Baiklah wahai Rasulullah?"Beliau bersabda:"Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap habis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali." Abu shalih berkata;"Tidak lama kemudian para fuqara' Muhajirin kembali ke Rasulullah SAW dan berkata; "Ternyata teman-teman kami yang banyak harta telah mendengar yang kami kerjakan, lalu mereka mengerjakan seperti itu!" Rasulullah SAW bersabda: "Itu adalah keutamaan Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya!"(diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Dzikir tauhid “Laa ilaaha ilallah” dibaca sebanyak-banyaknya
Kalimat ‘Laa ilaaha ilallah’ adalah pelindung api neraka.
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati diatas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnyadari api neraka. Yaitu kalimat “laa ilaaha illallah,” (diriwayatkan oleh Hakim-Shohih KitabTarghib wa Tarhib : 1528).
Semoga amalan ibadah dzikir bisa berjalan dengan istiqomah. Dzikir 'mengingat Allah' mampu menyadarkan seseorang bahwa sesungguhnya hidup adalah untuk menanamkan atau melakukan kebaikan dan kasih sayang sesama mahluk seluruh alam terutama sesama manusia. Amiin
Allahu ‘alam bis Showaab.